Cerita Humor Gus Dur Terpopuler Dan Terngakak, Masih Lucu Dikenang Sampai Sekarang

Cerita Humor Gus Dur Terpopuler Dan Terngakak, Masih Lucu Dikenang Sampai Sekarang

KH Abdurrahman Wahid yang populer dengan sebutan Gus Dur, adalah Presiden Republik Indonesia yang menjabat sebagai kepala negara keempat.

Walaupun masa pemerintahannya singkat, Gus Dur tetap diingat dan dikenang oleh banyak orang. Di masyarakat Indonesia, Gus Dur terkenal dengan kehumorannya.


Gus Dur dianggap sebagai sosok yang tidak kaku dan seringkali menghadirkan suasana candaan dalam kesibukannya.


Berikut 5 Humor Gus Dur yang masih lucu dan diingat sampai sekarang:

1. Gus Dur dibohongi

Gus Dur memiliki kebiasaan tidur larut hingga pukul 01.00 WIB dan sering kali menanyakan waktu kepada keluarganya atau click here pengawalnya di malam hari dengan pertanyaan, “Pukul berapa sekarang?” Jika jawaban yang diterima belum mencapai waktu tidurnya, beliau akan terus terjaga.

Untuk membantu Gus Dur agar tidur lebih awal dan menjaga kesehatannya, keluarganya membuat kesepakatan rahasia.


Ketika Gus Dur bertanya jam berapa, semua orang di sekitarnya secara bersamaan menjawab, “Jam satu,” meskipun sebenarnya belum waktunya.


Tindakan semacam ini berulang beberapa kali sebelum akhirnya Gus Dur menyadari adanya konspirasi tersebut.

“Wah, selama ini saya dikibulin,” ungkap Gus Dur.

Tanpa sepengetahuan keluarganya, Gus Dur kemudian membeli jam tangan yang dapat menghasilkan suara ketika tombolnya ditekan.

Suatu malam, sekitar pukul 23.00, Gus Dur bertanya, “Sudah jam berapa sekarang?”

“Jam satu, Gus!” jawab semua orang.

Dengan senyum tersungging di wajahnya, Gus Dur kemudian menekan tombol jam tangannya dan jam tersebut dengan suara jelas menyatakan “Sekarang jam 11 malam,” dalam bahasa Inggris.

2. Becak tidak boleh masuk

Presiden Gus Dur pernah menceritakan kepada salah satu menterinya, yaitu Mahfud MD tentang seorang warga Madura yang sangat cerdik.

Kisah dimulai ketika seorang tukang becak asal Madura tertangkap oleh seorang polisi saat memasuki area yang memiliki larangan tertulis, “becak dilarang masuk”

Polisi segera menghampiri tukang becak yang melanggar aturan tersebut.
“Kamu tidak melihat gambar itu? Di sana tertulis ‘becak dilarang masuk’,” teriak polisi.


“Oh, saya melihat, Pak. Tetapi gambarnya hanya menunjukkan becak kosong tanpa penumpang. Becak saya memiliki penumpang, jadi saya pikir boleh masuk,” jawab santai tukang becak.


“Kamu bodoh, tidakkah kamu bisa membaca? Di bawah gambar tersebut ada tulisan yang jelas, ‘becak dilarang masuk!'” jelas polisi dengan emosi.


“Maaf, Pak, saya tidak bisa membaca. Kalau saya bisa membaca, tentu saya tidak akan menjadi tukang becak seperti sekarang, saya mungkin akan menjadi polisi seperti Pak,” jawab tukang becak dengan cengengesan.

Cerita ini menggambarkan betapa cerdiknya tukang becak Madura dalam menanggapi situasi tersebut.

3. Gus Dur sakit gigi

Dalam beberapa hari terakhir, Gus Dur telah menderita sakit gigi yang sangat mengganggu. Ia merasa tidak nyaman saat duduk, berbicara dan mendengarkan musik.

Gus Dur kemudian mengutip lirik lagu dangdut yang mengatakan, “Siapa bilang sakit hati lebih berat daripada sakit gigi,”


“Benar, Gus, jadi lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, bukan?” tanya seorang stafnya.

“Tapi lebih baik lagi jika saya hanya sakit hati,” ucap Gus Dur tegas.

Ketika ditanya mengapa, Gus Dur menjelaskan, “Karena sekarang ini saya sedang menderita sakit gigi…!” dengan nada yang agak keras.

Leave a Comment

Your email address will not be published.