Apa tuntutan Komite Aksi Solidaritas Munir (KASUM)?
Komite Aksi Solidaritas Munir (KASUM) meminta Komnas HAM segera mengklasifikasikan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat.
Pembunuhan keji yang dilakukan Munir jelas bukan tindak pidana biasa, demikian keterangan KASUM yang diperoleh BBC News Indonesia, Jumat sore, 15 Maret.
Kasum mengatakan, peristiwa tersebut melibatkan lembaga negara seperti Garuda Indonesia dan Badan Intelijen Negara (BIN) dan penuh intrik.
Berdasarkan isi siaran persnya, sifat kejahatannya bersifat struktural dan sistematis. “Kasus pembunuhan Munir dapat digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (unusual crime) atau pelanggaran HAM berat (pelanggaran HAM berat), dan terlebih lagi kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes Against Humanity),” jelasnya .
Selain itu, Kasum Komnas meminta HAM transparan dan akuntabel dalam menyelesaikan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
“Keterbukaan proses investigasi harus menjadi prioritas,” kata mereka.
Para aktivis hak asasi manusia ini meminta Presiden Joko Widodo memerintahkan Jaksa Agung segera menjalankan tugas konstitusionalnya.
Artinya, menindaklanjuti proses penyidikan Komnas HAM sebagai bagian dari penyidikan pelanggaran HAM berat dalam kasus pembunuhan Munir, kata klik disini mereka. Kasumu juga meminta Presiden Joko Widodo menunjukkan komitmennya mengusut pelanggaran HAM berat, termasuk pembunuhan Munir.
“Pemerintah dan DPR harus segera membentuk pengadilan HAM untuk mengusut kasus pelanggaran HAM berat, dalam hal ini pembunuhan Munir Saeed Thalib,” kata Qasum.
Pejabat kepolisian dalam berbagai kesempatan mengatakan bukti dan fakta hukum baru akan mengungkap dalang kematian Munir.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan pemerintah tetap berkomitmen menyelesaikan pembunuhan Munir dengan didampingi ahli dan praktisi hukum.
Paralimpiade 2024: Indonesia menambah medali perak di Boccia
Kamis malam, 9 Mei waktu setempat, tim bocce kalah tipis dari China 6-7 di final kompetisi beregu campuran BC1/BC2, namun kembali meraih medali perak melawan tim Indonesia di Paralimpiade Paris 2024. .
Felix Aldi Judah, Mohammad Afrizal Shafa, dan Gisha Zayana harus mengakui keunggulan Zhijiang Lan, Zhiqiang Yang, dan Qi Jian pada laga yang berlangsung di South Paris Arena. Dengan hasil tersebut, tim bocce total membawa 2 medali perak dan 2 medali perunggu bagi timnas Indonesia di Paralimpiade Paris 2024.
Pada final yang digelar di La Chapelle Arena, Hikmat/Leani memenangi babak kedua dengan skor 21-16 dan 21-15.
Meski kalah, pasangan Setiawan/Sadiya berhasil meraih perak sehingga menambah koleksi medali Indonesia.
Shakuroh Qonitah Ikhtiar juga meraih medali perak di tunggal putri (SL3). Di babak final, ia kalah dari Xiao Zuxian dari China 14:21, 20:22. Medali ganda campuran bernomor SH6 juga disumbangkan oleh cabang olahraga bulutangkis lainnya.
Subhan/Lina Marlina meraih medali perunggu bagi Indonesia dengan mengalahkan Solai Malay/Sumasi Sy 21-17, 21-12.